Selasa, 06 November 2012

Teknologi Telur Asin Aneka Rasa

telur aneka rasa




Teknologi pengolahan telur merupakan usaha untuk mengawetkan, memperpanjang daya simpan, dan mencegah penurunan kualitas telur. Pengolahan telur dapat meningkatkan pendapatan keluarga karena dapat dilakukan dalam skala rumah tangga dan dapat menjadi usaha bagi masyarakat yang hidup dipedesaan. Salah satu cara yang dapat dikembangkan adalah menerapkan teknologi pengolahan telur asin aneka rasa.
Telur asin memang menjadi salah satu makanan kegemaran masyarakat di Provinsi Sumatera Barat. Hasil olahan berbahan dasar telur itik ini kerap dijadikan lauk atau sekadar cemilan. Umumnya telur asin yang dibuat atau dipasarkan selama ini hanya dengan satu rasa yaitu rasa asin. Modifikasi rasa telur asin dapat dilakukan dengan menambahkan aneka rasa seperti rasa buah-buahan, rasa bawang putih, jahe atau sup/merica.
Pembuatan telur asin merupakan salah satu cara untuk mengawetkan telur karena telur memiliki sifat yang mudah rusak, baik rusak alami dan rusak secara fisik, maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori kulit telur. Padahal telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relative murah, dapat digunakan sebagai lauk pauk, bahan pencampur berbagai bahan kue, serta dapat digunakan sebagai bahan obat dan lain sebagainya. Sebagai sumber gizi telur mengandung protein sekitar 13% dan lemak sekitar 12% dengan nilai tertinggi terdapat pada bagian kuningnya. Pada kuning telur terdapat asam amino esensial yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan manusia. Selain itu juga terkandung zat besi, fosfor, kalsium, dan vitamin B kompleks.
Prinsip pengawetan dengan pengasinan adalah menutupi pori-pori kulit telur agar tidak dimasuki mikroba, disamping mencegah air dan gas keluar dari dalam telur. Tingkat rasa asin ditentukan oleh berapa lama telur dibalut dengan media yang terdiri dari garam beryodium dan serbuk batu bata. Semakin lama prosesnya, rasa asin yang menyerappun semakin kuat.
Telur Asin Rasa Buah-Buahan
Telur asin rasa buah adalah telur segar utuh yang diawetkan dengan adonan yang terdiri dari campuran serbuk batu bata dan garam beryodium yang diperam selama 7-10 hari, kemudian ditambah dengan aneka rasa buah. Untuk membuat 10 buah telur asin, dibutuhkan 100 gram garam halus, 100 gram serbuk batu bata, dan air secukupnya. Peralatan yang dibutuhkan adalah peralatan yang umumnya di rumah tangga seperti baskom, panic pengukus, panci, bakul plastik, pisau dan kompor. Proses pembuatannya adalah sebagai berikut :
1. Telur itik segar yang berumur 1 - 4 hari direndam selama 5 menit, lalu digosok dengan amplas, dicuci dengan sabun cuci piring, dibilas dan dikeringkan. 
2.Sementara itu dibuat adonan bahan untuk pengasinan yang terdiri dari campuran serbuk batu bata dan garam dengan perbandingan 1:1. 
3. Tambahkan sedikit air kedalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta. 
4. Bungkus telur satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur, kira-kira setebal 1-2 mm. 
5. Susun telur dalam baskom, simpan selama 7-10 hari. 
6. Setelah selesai pengasinan, telur dibersihkan dari adonan. 
7. Rasa buah-buahan ditambahkan dengan cara disuntikkan. Gunakan sari buah-buahan asli seperti sari jeruk, mangga, atau durian yang sudah disaring sampai tidak ada butirannya. Ambil sari buah-buahan dengan jarum suntik sebanyak 3-5 ml, kemudian disuntikkan melalui bagian belakang telur yang memiliki rongga udara. Namun sebelum sari buah disuntikkan, pada ujung telur yang lain dibuatkan lubang dengan jarum suntik yang berfungsi untuk saluran keluarnya putih telur akibat tekanan cairan sari buah yang disuntikkan. 
 8. Setelah itu lubang bekas suntik ditutupi dengan selotif atau tepung kanji. Kemudian telur dikocok atau dikuncang perlahan agar hasilsuntikanmerata. 
 9. Diamkan selama 3 jam agar sari buah merata keseluruh bagian telur. Selama didiamkan juga sebaiknya dikocok agar lebih cepat merata. 
10.Selanjutnya telur direbus rata-rata 20 menit sampai matang.

Telur Asin Rasa Bawang Putih, Jahe dan Sup/Merica
Telur asin rasa bawang putih, jahe dan sup/merica dibuat dengan metode pengasinan yang sama dengan proses pembuatan telur asin biasa, namun dalam campuran adonan garam beryodium dan serbuk batu bata ditambahkan bawang putih untuk rasa bawang, ditambah jahe untuk rasa jahe, atau ditambah merica untuk rasa merica/sup dengan perbandingan 1 :1 : 1. Adonan ditambah air secukupnya sampai berbentuk pasta. Telur dibungkus satu persatu dengan adonan sehingga merata. Selanjutnya telur disimpan/diperam selama 10 hari. Setelah selesai pengasinan, telur dibersihkan dari adonan lalu direbus.
KINERJA TEKNOLOGI
Telur asin modifikasi ini dapat tahan selama 3-5 hari. Namun untuk dapat dikonsumsi lebih lama, telur kembali direbus setiap 3 hari. Dengan cara ini umur telur asin bias mencapai lebih dari 1 minggu. Pengawetan telur asin modifikasi dapat menambah cita rasa, memperpanjang umur simpan, meningkatkan harga jual, dan menambah pendapatan keluarga. Untuk menghasilkan 100 butir telur asin modifikasi dengan harga jual Rp.300.000,-dibutuhkan total biayaRp.180.000,-.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil yang telah dipraktekkan, teknologi pengolahan telur dengan cara pengasinan dapat memperpanjang umur simpan, mempertahankan kualitas, rasa amis telur akan berkurang, tidak berbau busuk, rasa enak, menambahcita rasa, dan meningkatkan pendapatan peternak.

1 komentar:

  1. blog ini sangat membantu kini akhir nya saya tahu kalo telur asin itu bisa dibuat beberapa macam , salah satunya telur asin bakar ya pak??

    BalasHapus